Alhamdulillah Akhirnya S.Farm (Rencana Allah SWT Lebih Indah #3)



Alhamdulillah Akhirnya S.Farm
(Rencana Allah SWT Lebih Indah #3)
         
          Alhamdulillah Akhirnya Sarjana Farmasi (S.Farm)
Cie… Cie..Cie… yang sudah jadi sarjana… bangga nih yeah, setelah 2 tahun cuti akhirnya bisa lulus juga. masih ingat sih gimana galaunya saat dulu di penempatan harus melihat teman sekalas wisuda. Mereka tersenyum manis memakai toga. Tanpa saya dianatara mereka, padahal saat kuliah bareng mereka, saya sering mengatakan nanti kita foto toga bareng.
Aduh… saya kapan yah… hehehe… padahal waktu itu masih bertugas di Nusantara Sehat. Nah Alhamdulillah setelah selesai masa tugas akhirnya saya bisa kembali melanjutkan kuliah, walaupun urusannya sedikit ribet sih. Menguras tenaga dan kantong, untung masih ada tabungan. Dan saya sangat bersyukur akhirnya bisa membayar uang kuliah sendiri tanpa harus meminta sama orang tua.
Jadi ceritanya gini…
          Setelah kembali di Makassar, sayapun melanjutkan kuliah lagi. Yups saya cuti 2 tahun, dimana saat 2 tahun cuti teman sejawat saya sudah banyak yang meraih gelar Apotekernya. Apakah saya iri??? Ehm… mungkin sedikit, tapi rasa iri itu harus saya singkirkan. Kenapa??? karena saya yakin jalan yang telah saya lalui adalah yang terbaik yang telah ditakdirkan.
          Jujur sih semuanya terasa berat saat saya harus memulai kuliah lagi. Dimana semua teman-teman saya yang dulunya  bersama-sama mengurus semua berkas dan persyaratan kuliah kini semuanya sudah selesai dan tinggal saya seorang diri.
          Hari pertama masuk kuliah, saya ternyata salah gedung, dimana gedung itu dulunya gedung jurusan Farmasi, dan kini telah berubah menjadi gedung jurusan kesehatan masyarakat. Dosen yang ada di gedung itupun menatap saya dengan heran. Akhirnya saya di arahkan ke gedung dekat gerbang dan ternyata gedung jurusan Farmasinya sudah pindah. Bukan hanya itu, saya harus menghadapi beberapa pegawai baru yang tidak saya kenal, dan mereka dengan juteknya menanggapi pertanyaan saya yang kebingungan.
Yups… semuanya begitu asing, sayapun berusaha menemui pembimbing skripsi saya yang juga merupakan Dekan di FMIPA di Universitas Pancansakti. Ternyata harus menunggu, karena beliau sedang mengajar.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya saya melihat beliau keluar dari ruangan tempat dia mengajar, tapi dia kembali berdiskusi dengan mahasiswa sebelum menuju ruangannya tempat saya menunggu. Karena tidak ingin menunggu begitu lama akhirnya saya mendatangi beliau.
Memperkenalkan diri kembali sebagai mahasiswa yang baru saja cuti dan ingin segera kembali menjadi mahasiswa aktif, dan saat itu sayapun bertanya kapan wisuda dilakukan. Beliaupun menjawab bahwa wisuda akan kembali di lakukan di bulan desember.
Hei… ini sudah November, apa saya bisa mengejar wisuda itu. Jujur sih saya agak pesimis apakah bisa mengikuti wisuda bulan desember, sementara saya masih harus mengurus berkas untuk kembali aktif setelah cuti selama 2 tahun. Namun pembimbing saya saat itu mengatakan, jika kamu bisa berlari cepat pasti bisa mengikutinya. Dengan tegas sayapun mengatakan bahwa bukan hanya bisa berlari cepat tapi saya juga tahan banting. Sambil mengingat pelatihan bela Negara yang telah saya lalui. Sedikit banyak pelatihan itu melatih mental saya.
Lanjut… di hari kedua saya harus bolak balik dari fakultas ke ruang bendahara sebanyak 5 kali karena harus menyelesaikan administrasi kampus, agar bisa aktif lagi menjadi mahasiswa. Jujur ini cukup melelahkan apalagi jika harus dijalani seorang diri.
          Sempat frustasi, dan curhat dengan keluarga bahkan saya seringkali curhat dengan teman setim saya di nusantara sehat yaitu kak Ria dan Angge dan meminta doa kepada semuanya.
          Saya juga pernah diserang rasa malas untuk mengurus berkas karena tidak ada teman di kampus. Tapi hei… kenapa saya harus menyerah, bukankah masa sulit harus dilewati, jadi mengapa harus berpasrah diri. Saya tidak sendiri ada Allah SWT yang selalu menemani di setiap langkah ini. saat mulai lelah sayapun banyak berdoa, dan doa inilah yang selalu menguatkan.
          Alhamdulillah beberapa hari di masa pengurusan berkas, saya sudah mulai mengenal pegawai di Fakultas bahkan pegawai lama di Fakultas yang ternyata masih mengenali saya dan saat itulah saya mendapat kemudahan. Saya juga mulai memperkenalkan diri pada mahasiswa yang sama-sama mengurus berkas.
Malu bertanya sesat di jalan. Pepatah itu yang sering kita dengar dan memang benar sih, saat saya harus pusing sendiri karena bingung dengan prosedur di kampus. Saya mulai bertanya pada mahasiswa lainnya dan Alhamdulillah mereka sangat baik, bahkan mereka dengan sukarela membantu saya, menjelaskan semua yang saya tanyakan.
Disinilah saya mulai belajar untuk membangun komunikasi, baik pada mahasiswa mauapun pada pegawai di Fakultas temarmasuk pada dosen pembimbing saya. Jujur, ini tidak semudah yang di bayangkan. Bahkan menurut saya ini sangat ribet dan harus extra sabar. Yupss… harus perbanyak sabar, masih teringat jelas saat saya harus ke kampus dengan panas terik matahari yang membuat keringat bercucuran dan saat sampai kampus ternyata dosen yang saya ingin temui tidak datang karena sakit dan bahkan saya harus pulang hujan-hujanan.
Seminggu berlalu antibody saya mulai menurun, sayapun demam, flu dan batuk. Sempat drop dan akhirnya harus minum obat. Pada awalnya saya sempat kesulitan karena belum ada yang saya kenal dan tidak ada yang bisa saya hubungi saat ingin mencari info di kampus dan jarak kampus saya dengan tempat tinggal cukup jauh. Dan akhirnya saya belajar dari pengalaman, saya mulai minta nomor HP pegawai di Fakultas dan meminta nomor HP beberapa mahasiswa yang sempat saya tanya.
Dari sini saya belajar bahwa komunikasi itu penting, dan harus pintar-pintar membangun komunkasi. Oh iya saya sempat berpikir kalau pegawai di fakultas jutek-jutek. Tapi ternyata saya salah, mereka semua baik-baik kok. Cuma mungkin cara saya membangun komunikasi dengan mereka yang salah.
Setelah melewati berbagai rintangan akhirnya saya bisa ujian hasil. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Waktu semakin mepet dan saya harus segera mengurus berkas untuk ujian Skripsi sebelum dinyatakan sebagai sarjana Farmasi (S.Farm).
 
foto bersama tim penguji dan pembimbing



Saya masih harus berjuang meminta tanda tangan pada pembimbing dan penguji, dan juga harus menyebar undangan mempersiapkan semua persyaratan dan untung ada Indah pertiwi S. sahabat yang rela membantu saya di sela kesibukan kuliahnya. Oh iya Indah Pertiwi juga alumni Nusanatara Sehat Batch 2, di penempatan NTT dan kami sama-sama cuti kuliah dan gabung di Nusanatara Sehat. Kini kami berdua melanjutkan kuliah kembali tapi kami beda kampus.
Dan tibalah hari, dimana saya harus menghadapi ujian Skripsi. Saya agak kesulitan saat harus mencari jas hitam tapi Alhamdulillah saya bisa meminjamnya dari teman saya yang kebutulan juga ujian hari itu, Cuma beda jam.
Nah saat ujian ini salah harus menghadapi berbagai pertanyaan tentang skripsi saya, Alhamdulillah saya bisa menjawab sebagian besar pertanyaan yang di tujukan yah walaupun ada beberapa pertanyaan yang membuat saya terdiam sambil terseyum berharap para penguji bisa melupakan pertanyaan saat melihat senyum manis saya. Tapi apa daya, akhirnya saya harus pas. Jujur sih saya begitu gugup ada beberapa pertanyaan yang harusnya saya jawab dengan mudah tapi kemudian ngebalank dan akhirya baru bisa menjawab setelah terdiam sejenak.
Oh iya saat ujian, saya juga sempat bercerita tentang pengalaman saya di Nusantara Sehat, memang tidak ada hubungannya sih dengan judul skripsi saya tapi ini ada hubungannya lamanya saya menempuh studi. Bahkan sempat dikatakan mahasiswa kadaluarsa, dengan nada bercanda oleh pembimbing saya. Mereka sedikit banyak tahu tentang cerita saya yang cuti.
Saat mendebarkan itupun tiba saat diumumkan kelulusan saya. Awalnya penguji menanyakan apakah saya yakin akan lulus. Dengan tegas sayapun katakan Insya Allah lulus. Saya dikatakan terlalu percaya diri, kemudian dosen penguji mengatakan kalau ada beberapa pertanyaan yang saya tidak bisa jawab lalu kenapa begitu Percaya diri. Dengan nada polos saya masih saja mengatakan saya Insya Allah lulus. Dann….. Sayapun dinyatakan lulus.
Alhamdulillah akhirnya saya resmi menjadi sarjana farmasi (S.Farm). gelar ini bukan untuk dipamer di belakang nama apalagi buat disombongkan. Tapi gelar ini adalah amanah yang harus diemban. Alhamdulillah salah satu mimpi saya bisa tercapai.

foto bersama Indah Pertiwi

foto bersama bapak dan kakak pertama

foto bersama om dan tante

foto bersama keluarga

foto bersama sepupu

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama proses perjuangan untuk meraih gelar sarjana ini. kepada orang tua saya, kakak saya dan keluarga besar saya, sahabat-sahabat saya dan teman-teman saya. Dan juga kepada para dosen pembimbing saya dan dosen penguji beserta jajaran pegawai di fakultas farmasi Universita Pancasakti Makassar.
          Intinya sih, jangan pernah menyerah seberat apapun masalah yang kamu hadapi, mungkin semua yang telah kita rencanakan tidak berjalan denga baik. Hei… bukan berarti itu kegagalan loh, mungkin itu bukan yang terbaik buat kita karena sesuatu yang special dan jauh lebih baik telah di persiapkan Allah SWT untuk kita. yakin dan percaya deh, Allah maha baik. Kita aja yang sering berburuk sangka…
          Jadi sekarang jika kamu berada di situasi yang membuatmu terpuruk jangan pernah menyerah… Ayo bangkit, berusaha dan berdoa. Ada Allah yang Maha Besar yang selalu mendengar rintihan doa hambaNya… Tetap Semangat dan jangan lupa selalu berpikir positif…


Comments