BUKA PINTU DENGAN HATI “Mari Kita Sukseskan Pendataan Keluarga Sehat Kecamatan Tebing 2017”
BUKA PINTU DENGAN HATI
“Mari Kita Sukseskan Pendataan
Keluarga Sehat Kecamatan Tebing 2017”
Assalamu Alaikum Wr. Wb…
Apakabar semuanya??? Semoga sehat
yah, kalau mau sehat jangan lupa terapkan pola hidup sehat. Banyak olahraga,
jangan merokok, makan sayur dan cek kesehatan dan yang paling penting jangan
terlalu banyak mikiran hal negatif, ingat harus selalu berfikir positif yah.
Jangan mikirin mantan terus… *ehh...
Sebenarnya
mau nulis apa sih, kok malah bahas mantan yah. Apa karena judulnya Buka Pintu
Dengan Hati, jadi berharap pintu hati sang mantan dapat terbuka lagi dan bisa
kembali bersama??? Kalau jodoh tidak bakal kemana kok, udah yah nggak usah
bahas mantan lagi.
Tulisan ini
sebenarnya untuk membahas kegiataan kunjungan rumah Keluarga Sehat di Puskesmas
Tebing dengan tema ‘BUKA PINTU DENGAN HATI”. Bukan Buka Pintu Hati untuk
Mantan. *Ehm… jangan Baper nanti cepat Laper…
Nah kali ini, mau sharing sih gimana
suka dukanya saat melakukan kunjungan rumah dengan mengetuk satu persatu rumah
warga di wilayah kerja Puskesmas Tebing. Coba bayangkan target kunjungan rumah
100% dengan kata lain, tim Keluarga Sehat Puskesmas Tebing harus mengunjungi
semua warga yang berdomisili di Kecematan Tebing yang terdiri dari 5 kelurahan
dan 1 desa. Bukan hanya soal mengunjungi tapi juga harus melakukan intervensi
secara langsung kepada masyarakat yang dikunjungi dan kegiatan ini harus
dilakukan ditengah banyaknya kegiatan program yang juga harus dilakukan agar
mencapai target.
Apa sih Keluarga Sehat Itu???
Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang
merupakan salah satu dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas
Hidup Manusia Indonesia. Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga ini
selanjutnya sudah dituangkan ke dalam bentuk rencana jangka menengah yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015-2019, melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan kesehatan pertama merupakan kunci dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga. Pendekatan
keluarga adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
yang mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan kepada keluarga
berdasarkan siklus hidup dari pelayanan kesehatan pada ibu hamil sampai lansia.
(sumber : Juknis Aplikasi KS 2017).
Bahasanya cukup berat yah, maklum copas. Hehehe… Gimana sudah ngerti belum apa
keluarga sehat itu? Kalau belum yah silahkan digoogling ajah biar lebih jelas.
Kenapa Tema tim keluarga Sehat
Puskesmas Tebing Buka Pintu Dengan Hati ???
Buka Pintu Dengan Hati bukan berarti
tim Keluarga Sehat berdiri depan pintu warga tanpa mengetuk pintu dan hanya
mengucapkan salam dalam hati… jangan diartikan seperti itu yah. Buka Pintu
Dengan Hati maksudnya adalah kami khususnya tim Keluarga Sehat Puskesmas Tebing
berharap agar masyarakat dapat menerimah dengan sepenuh hati. Karena tidak jarang
masyarakat tidak ingin membukakan pintu, dengan kata lain tidak ingin bekerja
sama. Bukan sepenuhnya salah mereka sih, karena mungkin mereka mengira tim
keluarga Sehat adalah sales atau bahkan dianggap penculik anak yang beritanya
sempat heboh.
Nah untuk
mengcegah hal tersebut terjadi, sebelum dilakukan kegiatan pendataan, tim
keluarga sehat puskemas Tebing melakukan koordinasi dengan lurah atau kepala
desa, Rw, Rt, kader, tokoh agama dan tokoh masyarakat agar dapat membantu
mensosialisasikan kegiatan ini pada masyarakat. Jadi bagi masyarakat yang kami
datangi rumahnya pelase bukakan pintu dong, tim keluarga Sehat beda kok dengan
sales atau penculik anak-anak , tim keluarga sehat itu cantik-cantik dan
ganteng. Mereka juga pakai id card yang bertuliskan nama dan membawa form
keluarga sehat beserta brosur paket informasi kesehatan keluarga (pinkesga)
sebagai media untuk melakukan promosi kesehatan (penyuluhan) bukan promosikan
panci, selimut atau seprei.
Tim Keluarga Sehat Puskesmas Tebing
Sebenarnya
ini sih pokok dari tulisan ini, ingin berbagi kisah saat melakukan pendataan.
Yap kisah saat harus mengetuk setiap pintu, baik saat hujan maupun saat panas
terik.
Banyak
pengalaman yang berharga saat melakukan kunjungan rumah. Dimana bisa bertemu
dengan berbagai macam karakter masyarakat. Mulai yang menerimah dengan senyum
sampai yang tidak mau membukakan pintu rumah.
Pernah salah
satu tim keluarga sehat, mengetuk pintu rumah salah seorang warga, dia sudah
mengucapkan salam berung kali namun tetap tidak ada yang menjawab, tapi dia
yakin betul bahwa ada orang dirumah itu
karena suara TVnya terdengar dari luar. Lama mengucapkan salam akhirnya
ada suara dari dalam yang menjawab, kemudain jawabanhyapun seperti ini “maaf
buk, orangnya lagi tidak dirumah jadi kalau mau minta sumbangan datangannya
nanti aja”. Lah katanya tidak ada orang terus yang menjawab siapa??? Hantu???.
Ini bukan hal mistis tapi inilah fakta yang kadang harus dihadapi saat
dilapangan, yaitu penolakan dari warga. Dan jika seperti ini maka pak RTlah
yang harus turun tangan.
Hal lain
yang juga sering terjadi adalah, sang pemilik rumah tidak ada ditempat karena
bekerja, jadinya tim keluarga sehat yang mengunjungi rumah itu harus datang
sampai tiga kali baru bertemu dengan sang pemilik rumah. Pagi tidak ada,
siangpun masih tidak ada hingga akhirnya tim keluarga sehat harus datang saat
sore dan akhirnya bisa ketemu sang pemilik rumah. Nah gimana capekkan melakukan
kunjungan rumah keluarga sehat itu, tapi tetap tidak boleh ngeluh.
Tapi tidak
semuanya ceritanya sedih dan penuh penolakan kok, banyak juga cerita
bahagianya. Seperti saat kunjungan disuguhkan makanan dan minuman, bahkan
kadang juga ada yang memberikan buah-buahan seperti mangga yang berbuah cukup
banyak didepan rumah warga tersebut.
Harus
diingat tim Keluarga Sehat bukan hanya mengunjungi dan mendata tapi juga
melakukan promosi kesehatan/penyuluhan dengan paket informasi kesehatan
keluarga (pinkesga) yang terdiri dari 12 indikator yaitu :
Selain
melakukan promosi kesehatan tim keluarga sehat juga melakukan intervensi secara
langsung kepada masyarakat yang didata seperti melakukan cek tekanan darah
secara langsung dan kadang juga masyarakat yang mempunyai sakit parah yang
belum ditangani segera dirujuk ke Puskesmas Tebing dengan menggunkan ambulance
dan akan diperikasa oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Tebing dan apabila
penyakitnya benar-benar parah akan segera dirujuk kerumah sakit terdekat. Dan
sudah ada beberapa warga yang dirujuk ke Puskesmas Tebing untuk melakukan pemeriksaan
secara lanjut oleh tim dokter.
Apa sih Manfaat Program Keluarga
Sehat???
Sebenarnya
sih banyak banget manfaat dari program Keluarga Sehat dengan pendekatan
keluarga ini, dimana para petugas puskesmas yang tergabung dalam tim keluarga sehat
bisa menjangkau sasaran dan mengetahui masalah penyakit masyarakat diwilayah
kerjanya secara menyuluruh. Dan dengan mendatangi rumah seperti ini petugas
juga dapat mengetahui lingkungan rumah masyarakat. Petugas dan masyarakat juga
bisa lebih dekat. Petugas kesehatan juga bisa melakukan promosi kesehatan
sebagai upaya promotif dan preventif serta meningkatkan akses pelayanan
kuratif.
Dan yang
pastinya pemanfaatan data dan informasi dari keluarga sehat ini bisa digunakan
sebagai acuan dalam membuat suatu program yang
tepat sasaran sesuai dengan masalah kesehatan yang ada pada masyarakat.
Jadi buat
para tim Keluarga Sehat Puskesmas Tebing tetap semangat dan jangan lupa jaga
kesehatan. Kerja ikhlas dan semoga ini menjadi ladang pahala buat kita semua. Jangan
lupa yah “Buka Pintu Dengan Hati untuk
mensukseskan Pendataan Keluarga
Sehat Kecamatan Tebing”.
*Catatan Kecil : tulisan ini hanya sebuah opini yang juga
bersumber dari berbagai artikel, jika ada salah tentang info yang dituangkan
dalam tulisan mohon di diluruskan.
Comments
Post a Comment