Perjalanan Masa Tugas #Nusantara Sehat Batch 2



Perjalanan Masa Tugas
#Nusantara Sehat Batch 2



          Akupun terkejut, otakku setika ngeblank, bahagia iya, sedih iya dan jadi stress sendiri. Yaps itu yang aku rasakan saat mengetahui ternyata aku terpilih menjadi salah satu team  Nusantara Sehat.
          Malam sebelum berangkat keJakarta aku tidak bisa tidur, banyak hal yang mengganggu pikiranku.
          Singkat cerita, akhirnya sampai juga di Jakarta disambut dengan pembekalan di Pusdikkes TNI AD. Pembekalan semi mileter yang membuatku syok, merayap, berlari, dihukum, push up semua harus di jalani. Sehari saja rasanya sudah ingin menyerah. Alhasil seminggu berlalu sudah diserang batuk-batuk, hingga harus istirahat 3 hari, demam tidak kunjung redah. Alhamdulillah selama pembekalan harus melawan batuk-batuk yang hampir semua melanda team Nusantar Sehat batch 2, bahkan kami membawa batuk-batuknya sampai ke penempatan.
          Nah perjuangan masih belum usai. Setelah dipenempatan. Kami khususnya tim Puskesma Tebing harus mencari rumah karena saat itu belum ada rumah dinas yang disediakan. Untung kepala Puskesmas saat itu sangat baik Karen rela menampung kami selama seminggu hingga akhirnya kami bisa mendapat rumah kontrakan yang tentunya di tanggung oleh pemda.
          Awal masa tugas adalah awal adaptasi yang harus dilewati dengan penuh perjungan juga tentunya, mulai dari beradaptasi dengan tempat baru, budaya baru bahkan masih beradaptasi dengan teman setim.
          Tiga bulan berlalu sudah mulai menikmati segalanya, bahkan sudah mulai mengumpulkan uang untuk beli motor. Yaps… tanpa motor kegiatan pastinya susah dijalankan, Karen disana transportasi tidak semudah dikota yang bisa naik Gojek atau Grap.
          Mulai mengenal masyarkat dan terjun di berbagai kegiatan. Mengenalkan diri pada masyarakat bahwa kami adalah Nusantara Sehat, bahkan di penjual sayur, minuman, wartegpun kami tetap memperkenalkan diri dengan bangga bahwa kami Nusantara Sehat.
          Alhamdulillah masyarakat di pulau Tanjung Balai Karimun sangat baik dan ramah. Tentunya kami mudah untuk beradaptasi.
          Bulan ketiga berbagai masalah sudah menghampiri, salah satunya harus pindah kontrakan karena ada masalah.
          Mulai lagi berjuang mencari tempat yang baru tapi tidak butuh waktu lama kami sudah menemukan tempat yang lebih nyaman. Nah akhirnya kami pindah ke Keluruhan Tebing yang tentunya lebih dekat dari puskesmas Tebing.
          Disinilah kami mulai lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Selalu ikut berpartisipasi setiap ada pesta nikahan. Bahkan sedikit terkejut sih saat diajak joget di malam pernikahan, acarnya jogetnya kadang nonstop hingga tiga jam (gimana nggak tepar coba), sering menyaksikan pemuda main kompang (alat tradisional melayu), bahkan sering ikut jadi supporter untuk tim volley buk RT. Yang tentunya tidak akan dilupakan adalah makan bareng mereka, nongkrong saat malam menjalang bahkan sering meculik bayi-bayi gemes tetangga dan di bawah kerumah. Yups disana banyak bayi, jadi kepengen juga punya bayi. Kwkwkwk
          Perdebatan antar teman setim tak terhindarkan. Bahkan sering diam-diaman. Perang di grup juga sering terjadi. Tapi Alhamdulillah tidak ada yang main fisik kok, lempar-lempar piring juga belum pernah terjadi. Maklum piringnya sedikit sih, itupun hadiah dari diterjen. Hihihi… kalau ditanya apasih yang memicu perselisihan???
          Ehmmm… banyak sih tapi yang pastinya bukan memperebutkan satu cowok di tim kami yah, kwkwkwk. Paling sering karena berbeda pendapat, bahkan masalah kecilpun diperdebatkan. Oh iya maaf yah teman setimku jika pernah egois, ngeyel, ngeselin. Bahkan meropotkan kalian saat aku sakit. Miss you…
          Oh iya setahun masa tugas, dimana kegiatan menumpuk. Akreditasi mengancam dan akhirnya harus berteman dengan lembur.
          Tapi kami tidak lupa untuk liburan, mumpung dekat dengan Singapura jadinya harus memnfaatkan liburan, Alhamdulillah bisa keluar negeri dengan biaya di bawah satu juta. Bahkan sempat juga ke Malaysia yah walaupun hanya ujung Malaysia sih. Satu hal yang perlu di ingat secapek-capeknya kerja jangan lupa luangkan waktu untuk liburan.
          Dan mungkin fase terberat yang harus dijalani adalah akhir masa tugas. Benar sih, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi kok perpisahan ini terasa berat yah, sebulan sebelumnya sudah mulai packing dan mengirim barang. Dan satu minggu sebelum masa tugas berakhir adalah masa dimana kami meneteskan air mata. Dimana kegiatan kami dipenuhi dengan jadwal perpisahan yang tentunya selalu diiringi dengan baper tingkat dewa.  Hati dan raga sudah merasa nyaman. Namun semuanya harus berakhir, janji tugas kami hanya dua tahun.
          Kenapa sih tidak lanjut di sana? Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kata orang di Karimun, jika sudah minum air Karimun maka akan susah lupa dengan pulau tersebut.
Dannn… sepertinya aku sudah merasakan hal itu. Setelah pertemuan di Jakarta, aku langsung ke Makassar. Sehari tiba di kampung halaman langsung tepar Karena tiba jam 11 malam. Bangun pagi seperti berasa baru bangun dari mimpi. Yups.. semuanya terasa seperti mimpi dan hati terasa hampa, gelajalanya sih mirip-mirip seperti putus cinta gitu.
          Sehari di Makassar mulai membandingkan suasananya, sempat gregetan sih menghadapi macet dan polusi Makassar. Langsung kepikiran di Karimun mana ada macet. Jalan serasa milik sendiri, yang lain numpang.
          Saat mulai merapikan barang-barang, disinilah puncak baper. Liat baju batik langsung berkata akh pakaian ini aku pakai setiap kamis, liat tas pemberian kak Ria langsung mewek, liat selimut ingat orang apotek, liat mug ingat angge yang pernah berikan hadiah ulang tahun, liat kain baju kurung nah mulai pikiran ini diserbu dengan karimun beserta masyarakatnya. Dan akhirnya sayapun memutuskan berhenti merapikan  barang-barang tersebut.
          Mulailah buka hp, sambil liat semua koleksi foto di galeri sambil nangis, dan itu terjadi saat tengah malam. Mata ini sulit terpejam, ingatan terpaku di Karimun. Kata anak muda jaman now susah move on. Alhasil besoknya aku dikira kesurupan sama sepupuku ditambah mata bengkak karena nangis. Agak lebay sih, tapi beneran loh itu terjadi. Akh… Karimun dan seisinya sudah tertanam dalam memoriku, akan menjadi kenangan yang tidak dilupakan. Sampai detik ini masih merindukan suasana disana. dan tentu juga merindukan teman setimku yang pastinya adalah orang-orang hebat.
        
Kak Ria teman sekamarku, Angge teman berkelahi, Rio teman berdebat, dan kak Yani kakak yang selalu baper. Dimanapun kalian berada, semoga kalian sukses. Dan segera menemukan kekasih halal. Miss you guys… tetap semangat… TEAM TEBING PASTI BISA.

Comments