Jangan Gabung di Nusantara Sehat
Jangan
Gabung di Nusantara Sehat
Mungkin
banyak teman-teman yang merasa bangga bisa bergabung di Nusantara Sehat, mereka
dengan bangganya memposting segala kegiatan ataupun keindahan Indonesia di
Ujung pulau.
Tunjungan
yang cukup banyak semakin membuat orang lain tergiur untuk bergabung di
Nusantara Sehat ini. Heiii… kapan lagi bisa merasakan keindahan Indonesia
dibayar Negara pula. Lihatlah foto-foto
social media mereka, keren dan kece. Mau ah bergabung, katanya gajinya juga
banyak….
Tapi Eitsss
tunggu dulu… sebelum bergabung sebaiknya perbaiki niat dulu… kenapaaa???
Jawabannya silahkan baca tulisan ini sampai habis yah…
Baiklah
saya akan bagikan sedikit pengalaman saya di Nusantara Sehat, sedikit dulu yah…
soalnya kalau mau diceritakan semua, nanti mengalahkan episode tukang bubur
naik haji lagi. Hihihi…
Saya
bingung mau mulai dari mana, apakah mulai dari proses pendaftaran atau
pembekalan atau pada saat masa penempatan???. Kenapa bingung karena terlalu banyak
hal menarik yang ingin saya bagikan. Ehm.. Mungkin sebaiknya diurutkan saja
kali yah…
1. Proses Pendaftaran
Saya awalnya mendaftar di Nusantara sehat
karena diajak oleh teman saya, sebelumnya sih saya juga sudah melihat salah
satu senior saya yang lulus di Nusantara Sehat 1. Saat itu saya masih kuliah S1
melanjutkan study dari DIII. Saya mendaftar hanya sekedar coba-coba, diterimah
Alhamdulillah, tidak juga ya Alhamdulillah karena posisinya saya sementara
menyusun skripsi. Singkat cerita saya mulai mengikuti tes online dengan mengisi
segala data diri dan melengkapi berkas, ternyata Alhamdulillah saya lolos ke
tahap kedua. Bahagia dan tidak menyangka.
Sayapun mengikuti tahap kedua, yaitu tes
psikologi, FGD dan wawancara. Tes ini memerlukan cukup banyak energy. Karena
tes ini berlangsung seharian penuh. Waktu itu saya tes mulai dari jam 8 pagi
sampai jam 5 sore. Kalau kalian ikut tes ini jangan lupa sarapan dulu, tapi
tidak usah bawa bekal karena konsumsi untuk makan siang di tanggung panitia.
Tes psikologi seperti beberapa tes biasa yaitu seperti tes kepribadian, nah
selanjutnya FGD atau diskusi kelompok, untuk dikusi ini kita dibentuk beberapa
kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 orang. Kita dihadapkan beberapa masalah
yang harus dipecahkan dan ada satu orang panitia yang akan menilai kita. Dalam
diskusi usahakan jangan terlalu pasif, ungkapkan saja pendapatmu, kalau perlu
kamu yang ambil alih diskusi tersebut dan bertindak sebagai moderator. Tapi
ingat jangan juga terlalu egois dengarlah pendapat teman juga. Terakhir tes
wawancara, tes yang paling membuat saya deg-deg seerrrr…
Saat itu tangan saya seperti membeku, badan
gemetaran, saya pikir saya demam ternyata karena AC ruangannya terlalu dingin. Saya duduk saat dipersilahkan
oleh panitia. Kebetulan saat itu ada 3 orang yang harus saya hadapi, yang
pertama ibu-ibu yang terlihat ramah dia bertanya tentang alasan bergabung di
Nusantara Sehat dan yang kedua adalah bapak-bapak, pertanyaannya lebih kearah
medis yang menyangkut dengan jurusan pendidikan saya yaitu farmasi. Yang
terakhir juga bapak-bapak, dia tidak bertanya namun merekam saya dengan
kameranya, saya pikir saat itu akan ditayangkan di TV swasta ternyata Cuma di
youtube itupun saya hanya muncul sekilas. Hanya tampak belakang pula, pupus
harapan jadi artis youtube… baiklah tidak usah bahas tentang youtube kerena
saat ini saya punya akun youtube sendiri… kembali ke pembahasan, saya menjawab
semua pertayaan dengan tegas dan penuh semangat, kadang saya tersenyum jika
bingung atau tidak tahu harus jawab apa. But it’s ok, senyum saya juga jawaban
kok… jawaban kalau saya bingung.
Selesai mengikuti tes, saya pulang dengan
wajah lelah. Pikiran kosong, penuh dengan kepasrahan. Berselang beberapa minggu
akhirnya pengumuman itu tiba, dan saya tidak meyangka ternyata saya lulus.
Pikiranku semakin kosong, wajah berkerut kebingungan, mau nangis bahagia atau
sedih. Hei saya baru saja ujian proposal, sebentar lagi ujian hasil. Bagaimana
dengan kuliah saya… akhhh… PUSINGGGG…
Setelah meminta pendapat beberapa keluarga,
teman, dan terutama orang tua, akhirnya saya memilih bergabung di Nusantara
Sehat. Jadi Jangan Bergabung di Nusantara Sehat jika niatmu masih setengah
hati, Kenapa??? karena banyak yang harus kamu korbankan. Ingat yah guys
sekali-kali kita harus keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan sesuatu yang
lebih indah…
2. Pembekalan
Setelah melewati proses pendaftaran yang
ribet, perjuangan untuk bergabung di Nusantara sehat ternyata belum berakhir.
Kenapa??? mari kita bahas lagi…
Untuk mengikuti pembakalan ini, bukan hanya
pakaian yang harus disiapkan tapi lebih ke Fisik dan Mental. Pembekalan ini
berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Angkatan Nusantara Sehat 2 cukup
banyak yaitu 500 lebih jadi tempat pembekalannya di bagi dua tempat yaitu
Pusdikkes TNI AD dan Rindam Jaya.
Tempat pebekalan saya yaitu di Pusdikkes TNI
AD. Dan ditempat inilah saya mengenal teman-teman saya dari berbagai daerah di
Indonesia, dari sabang-marauke. Bermacam suku dan bahasa. Warna kulitpun
berbeda-beda. Tapi setelah mengikuti pembekalan warna kulit semua sama rata
yaitu menjadi gelap.
Kami mulai aktivitas di Pusdikkes mulai dari
jam 4 pagi sampai jam 11 malam. Tanpa tidur siang, semua diisi dengan kegiatan
mulai dari belajar tentang materi kesehatan hingga belajar tentang bela Negara.
Pembekalan ini lebih menekankan kedisiplinan
dan jiwa kebersamaan. Namun, hal yang paling membuat saya tersiksa adalah saat
jadwal makan. Kami makan di meja panjang, harus bersama-sama, tidak boleh
bicara didepan makanan, apalagi foto makanan dan update status. Siap-siaplah
terimah hukuman jika berani melawan. Dan makanan harus habis, suka tidak suka
harus habis. Saya tidak kuat makan dan dipaksa menghabiskan porsi yang cukup
banyak menurut saya, terpaksalah mencari berbagai cara untuk menghabiskannya.
Salah satunya sih, minta bantuan sama teman yang cowok.
Bukan hanya masalah makan, tapi banyak lagi
yang harus di lewati dan penuh dengan rintangan. Mulai dari harus merayap,
jalan jongkok, push up, sit up, sikap taubat sampai mandi di kolom sontoloyo,
kolam yang sangat bau dan HP juga disita katanya sih supaya lebih fokus
pembekalan. Mau nangis??? iya, mau marah??? Iya pake Banget. Mau pulang??? Dengan
tegas saya jawab TIDAK… karena disini saya merasakan pengalaman yang tidak akan
pernah saya lupakan seumur hidup saya. Suka cita dinikmati saja. Pembekalan ini
bukan hanya soal penderitaan kok, tapi banyak hal yang lebih indah. Kalau tidak
percaya coba saja sendiri.
Apakah masih tertarik bergabung di Nusantara
Sehat??? Bonus dari pembekalan ini, hampir semua peserta pembekalan
batuk-batuk. Jadi jangan gabung di Nusantara Sehat jika fisik dan mentalmu
belum dipersiapkan…
3. Penempatan
Setelah melewati proses pembekalan yang
menguras tenaga dan fikiran, akhirnya pembekalanpun di tutup oleh bapak wakil
Presiden RI. Akhirnya… saya sangat semangat, waktunya mengabdi, jiwa
nasionalisme semakin membara pasca mengikuti pembekalan.
Saya siap ditempatkan dimana saja, asal
jangan daerah endemis malaria. Tapi proses penempatan ini diatur sedemikian
rupa oleh kemenkes. Kita tidak bisa memilih, hanya takdir dan doa yang menjadi
harapan. Saat pembagian kelompok ternyata nama saya berada di kelompok dua.
Saya belum mengenal teman kelompok saya, wajah mereka masih buram… eh bukan
wajah sih tapi belum mengenal mereka
walaupun kami satu tempat pembekalan. Tim saya terdiri dari 1 cowok dan 5
cewek. Yaitu Ario Eko Saputra (Keslin), Astria Jarnita (gizi), Cahyani (perawat), Anggeilia Wananca Putri (bidan) dan
saya sendiri Canradewi sebagai farmasis.
Penempatan
kami di Puskesmas Tebing, Karimun, Kepri.
Saya sudah membayangkan akan selalu naik perahu. Tidak ada transportasi
darat seperti mobil dan motor.Membayangkan pulau kecil yang bahkan hanya tampak
seperti titik dipeta kepulauan Indonesia.
Kamipun bertemu dengan pembimbing, kepala
puskesmas dan kepala Dinkes kabupaten Karimun saat masih di Jakarta. Mereka
menceritakan wilayah penempatan kami, dimana kami akan mengabdi selama 2 tahun.
Merekapun menjelaskan bahwa pulau Karimun adalah pulau yang sudah maju yah
walaupun tidak semaju kota-kota besar.
Mereka juga mengatakan bahwa puskesmas tebing
itu terletak diatas bukit, saya pikir mungkin setiap hari kami akan mendaki
bukit, melewati lembah bersama teman seperjuangan #bukanNinjaHatori…
Keesokan harinya kamipun berangkat dari
Jakarta bersama pembimbing pusat yaitu pak Heri. Kami sampai di ibu kota
provinsi yaitu Tanjung Pinang, saya melihat bandara disana sangatlah kecil dan
sunyi mungkin hanya kamilah dari tim Nusantara Sehat yang membuatnya ramai.
Singkat cerita kamipun disambut di salah satu
hotel mewah di Tanjung Pinang oleh Dinkes Provinsi, kami mengikuti pembekalan
dengan tim yang lain. Totalnya ada 7 tim dipenempatan Provensi Kepri.
Setelah pembekalan di provinsi kami
melanjutkan perjalanan ke Pulau Karimun. Dan inilah pertama kalinya saya
merasakan naik kapal laut. Kami teriak-teriak kegirangan dan tidak lupa foto
disetiap momen yang ada bersama pembimbing.
Kami sampai di pulau Karimun. Muka kusut,
fisik terkuras dengan perjalanan yang sangat panjang mulai dari Jakarta hingga
sampai di Karimun. Kami dijemput dan disambut oleh pegawai Dinkes Karimun dan
kepala Puskesman Tebing. Setelah acara penyambutan dan acara serah terimah oleh
Pembimbing ke Dinkes Karimun, kamipun menuju hotel, tempat istirahat kami
bersama pembimbing untuk sementara waktu.
Keesokan harinya kami menuju Puskesmas Tebing.
Pertama kali yang ada dibenak saya adalah Puskesmas yang imut, namun dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak.
Dan inilah tempat kami mengabdi untuk dua
tahun, mungkin dari segi letak geografis kami beruntung mendapat penempatan di
pulau Karimun karena ternyata pulau ini tidaklah sekecil yang ada dibayangan
saya, transportasi utama masyarakatnyapun bukanlah perahu melainkan motor dan
mobil, bisa dibilang pulau perbatasan yang sudah cukup maju. Yah walaupun pulau
ini letaknya jauh dari kampung halaman saya, namun takdir menuntun saya
mengabdi ditempat ini. jadi jika kamu ingin bergabung di Nusantara Sehat,
bersiap-siaplah menerimah segala resiko yang mungkin dihadapi. Jauh dari
keluarga, LDR dengan pacar, itu semua harus dihadapi.
Jadi jika ingin bergabung di Nusantara Sehat
bersiaplah menerimah segala resiko yang akan terjadi, karena hanya takdir yang
akan menuntunmu. Banyak teman-teman Nusantara Sehat yang lokasi penempatannya
sangat ekstrim dan sulit di jangkau. Ada yang harus melewati gunung, harus
menyebrang pulau, tempat terpencil, susah sinyal, tidak ada listrik bahkan
seringkali kesulitan air bersih.
Jangan gabung di Nusantara Sehat jika kamu
belum siap menerimah segala resiko. Tapi saya yakin anak muda yang berani
gabung di Nusantara Sehat adalah anak muda yang keren dan kece, kenapa???
karena mereka rela mengorbankan sedikit waktu masa mudanya untuk mengabdi pada
Indonesia.
Indonesia itu bukan hanya di kota, tapi
Indonesia itu Negara kepulauan, kurang lebih sekitr 17 ribu pulau. Rugi dong
jika kamu hanya dikota, sekali-kali nikmati Indonesia dari pinggiran, dari
pulau terkecil, dari tempat yang tertinggal dan terpencil karena disanalah kita
akan melihat betapa kayanya Negara kita ini. jika bukan kita siapa lagi yang
akan menjaganya. Jangan Cuma duduk diam dan melihat, tapi cobalah menjadi
bagian dari perubahan.
Sudah terlalu mainstream jika kita hanya
mengomentari, mencela bahkan menyumpahi para pemimpin negeri ini. tapi, kita
lupa bertanya pada diri, apa yang sudah saya lakukan untuk negeri saya?
Sekarang pilihan ada
di tangan kita, ingin menjadi pembawa perubahan atau hanya menjadi penonton
setia. Perubahan itu bukan hanya gabung di Nusantara Sehat, tapi itu adalah
jalan yang saya pilih. Yah… walaupun tidak tampak secara nyata tapi saya bangga
sudah terlibat didalam Tim Nusanatara Sehat, ujung tombak kesehatan Indonesia.
"Beri aku 1.000
orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya
akan kuguncangkan dunia". Itulah kata motivasi bung Karno buat kita para
pemuda, para pejuang masa kini. Tunjukkan semangatmu untuk Bangsamu, berikan
yang terbaik untuk Negerimu.
Catatan kecil :
Jika ingin bergabung di Nusantara Sehat
silahkan kepoin link dibawah ini :
Webnya : http://nusantarasehat.kemkes.go.id/
Kalau mau kepoin saya silahkan kunjungi social
media saya di bawah ini:
Facebook : canradewi
IG :
Canradewi
Twitter :
@canra_Radewi
Path :
canradewi
Comments
Post a Comment